“Our greatest strength as a human race is our ability to acknowledge our differences, our greatest weakness is our failure to embrace them.” - Judith Henderson
Belakangan ini banyak kejadian yang dialami oleh bangsa kita yang bersangkutan sama perselisihan antar agama, ras, dan lain-lain. Bukannya sok tau dan sok politis ya.Tapi agaknya sedikit banyak berita berita di tv mulai ngeganggu gua. Katanya kan Indonesia itu negara bhineka tunggal ika, dan katanya kan bangsa Indonesia itu saling menerima? Tapi hal-hal yang gua sebutin itu belakangan ini sama sekali gak pernah terlihat di layar kaca gua (atau mungkin gua salah jam nontonnya ya -_-)semua yang kelihatan cuma amarah, benci, dan berujung anarkis. Penusukan di gereja ini, kerusuhan antar kelompok itu, penyerangan pondok pesantren anu, beuuuh semua bikin gue merengut tiap nonton tv wkwk.
Dari kecil gue diajarin untuk menerima perbedaan dan menerapkan bhineka tunggal ika itu secara real. Jangan pernah membeda-bedakan orang, baik itu agama, warna kulit, status sosial dan semacamnya, karena gue gak suka di perlakukan seperti itu. Dulu gue liat sekeliling gue masih bisa hidup dengan perbedaan, tapi belakangan ini banyak orang di luar sana udah gak menghormati perbedaan lagi yang dicari hanya kesamaan dan akhirnya jadi alasan untuk meng-eliminasi perbedaan? Gitu gak sih? Apa cuma perasaan gwuedoang? Hmm
Gue pernah nonton sebuah film yang sampe sekarang nempel banget di otak gw. Judul film nya “Remember The Titans”. Kalau kalian belum pernah nonton film ini, akan gue ceritain sedikit (tapi paling bener lo beli deh tuh dvd nya). Film ini bercerita tentang tim football SMA di Virginia tahun 1970-an, dimana football adalah sesuatu yang sangat penting bagi warganya dan perbedaan warna kulit sedang menjadi ‘masalah besar’ bagi mereka. Team football the Titans dari T.C williams High school adalah team yang terpandang bahkan pelatihnya masuk nominasi hall of fame di sana, Tadi nya tim football the Titans ini semua pemain dan pelatih nya adalah orang kulit putih namun suatu kejadian membuat mereka harus menerima pelatih dan pemain lainnya yg berkulit hitam dalam satu team mereka. Mereka harus ikut camp bareng satu kamar, latihan, makan bersama antara kulit hitam dan kulit putih, mereka dipaksa dan dibiasakan untuk berbaur dan bersosialisasi. Sampai akhirnya mereka bisa menerima satu sama lain, berhasil menang di kejuaraan football nasional dan berhasil menerima perbedaan ras yang menjadi permasalahan utama mereka.
I don't care if you like each other or not, but you will respect each other. – cach boone (black coach) ; remember the titans.
Film ini mengajarkan kita cara berkompromi dengan keadaan, bagaimana cara menerima dan menghormati perbedaan. Di film ini bener bener di perlihatkan bahwa perbedaan itu indah, yeah it’s true~~~
Perbedaan agama, perbedaan warna kulit, perbedaan bentuk tubuh, perbedaan warna rambut, perbedaan prinsip, perbedaan pendapat, perbedaan cara pandang semua jangan sampai dijadikan alasan untuk saling menghancurkan
Toh hidup dengan menerima dan damai itu jauh lebih enak kan dibanding hidup penuh kebencian dan perasaan selalu gak puas atas keadaan?
What do you think?
0 comments:
Post a Comment